Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan, (QS. Al Kahfi : 46)
- Mengajarkan Al-Quran sejak usia 4 tahun.
- Menanamkan pemahaman dalam keluarga bahwa Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
- Jangan terlalu mengandalkan sekolah.
- Dua pertiga keberhasilan pendidikan ada di rumah.
- Keberhasilan adalah hasil integrasi kedua orang tuanya. Lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu.
- Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri. (berarti tanggung jawab orang tua sangat besar pada anak.
- Suami yang membangun visi dan istri yang mengisi kerangka itu.
- Imam Syafi’i ditinggal wafat ayahnya ketika berusia 6 tahun. Namun isi kepala sang ayah sudah pindah ke sang ibu. (betapa penting peran visioner seorang ayah)
- Al Banna dan sentuhan pendidikan sang ayah
- Qordhowi berkata, dahulu saya tidak tahu mengapa ayah mengkondisikan saya hafal al quran usia 1O tahun.
- Ihtimam atau perhatian yang tinggi terhadap anak dan pendidikannya.
- Perhatian dari A sd Z seperti kebersihan anak, memotong kuku, membersihkan telinga, dll.
- Memiliki file-file khusus yang menyimpan catatan tentang anak, hasil ulangan, dll.
- Kekayaan keluarga adalah anak dan buku. Setiap liburan, selalu mengajak anak-anak ke toko buku
- Visi yang ada di kepala kami adalah anak-anak kami semuanya harus menjadi hafidz Qur’an
- Keliling untuk melihat pesantren tahfidz terbaik
- Setiap hari diperdengarkan murottal
- Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati
- Menjelang tidur selalu diceritakan kisah kisah para nabi dan rasul
- Membuat jadwal dalam papan besar untuk belajar Al quran bagi anak
- Setelah maghrib dan subuh adalah waktu interaksi dengan Al Qur’an
- Selalu menyemangati anak “Nak ibu/ayah bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari”
- Jangan lupakan membangun dakwah di keluarga besar. Saat all out keluar rumah, keluarga besar terlibat mengawasi anak-anak (seperti menjaga kebiasaan baik anak-anak)
- Rutin berkunjung ke keluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka
- Kesulitan di masa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol
- Memagari anak-anak dari pengaruh negatif. Ada agreement atau kesepakatan dengan anak-anak kapan saat menonton TV dan ada hukuman bila dilanggar
- Memberikan pemahaman “Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu”
- Syukur kami tiada henti padamu ya Robbi atas karunia anak-anak kami
Referensi : www.islamedia.co